Home / Perjalanan / Kawah Ijen: Permata Geopark Dunia yang Memikat Hati dengan Pesona Edukasi dan Konservasi

Kawah Ijen: Permata Geopark Dunia yang Memikat Hati dengan Pesona Edukasi dan Konservasi

Kawah Ijen: Permata Geopark Dunia yang Memikat Hati dengan Pesona Edukasi dan Konservasi

Jakarta – Di tengah pesona alam Jawa Timur yang tak ada habisnya, nama Kawah Ijen kini bersinar lebih terang dari sebelumnya. Setelah berhasil mendapatkan predikat sebagai Global Geopark, destinasi yang terletak di antara Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi ini telah menjelma menjadi sebuah mahakarya alam yang tak hanya memukau, tetapi juga memenuhi tiga pilar penting: edukasi, konservasi, dan ekonomi. Dengan pengakuan dunia ini, Kawah Ijen tak lagi sekadar destinasi, melainkan sebuah laboratorium alam raksasa yang menawarkan pengalaman tak terlupakan.

Predikat Geopark Global diberikan oleh UNESCO kepada kawasan yang memiliki warisan geologi bernilai internasional dan dikelola secara terpadu. Kawah Ijen, dengan segala keunikan geologisnya, terbukti layak menyandang gelar tersebut. Hal ini secara langsung meningkatkan pamornya sebagai destinasi wisata andalan dunia, menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menyaksikan langsung keajaibannya.


Pesona “Blue Fire” dan Kisah Geologi yang Memukau

Daya tarik utama yang membuat nama Kawah Ijen mendunia adalah fenomena langka “blue fire”. Api biru yang menari-nari di dasar kawah saat dini hari ini bukanlah api biasa, melainkan hasil pembakaran gas belerang yang bersuhu tinggi. Gas ini keluar dari celah-celah bebatuan dengan tekanan kuat, lalu terbakar saat bersentuhan dengan udara, menciptakan nyala biru elektrik yang menakjubkan. Fenomena ini sangat langka dan hanya bisa disaksikan di dua tempat di dunia, menjadikan Ijen sebagai magnet utama bagi para petualang.

Untuk menyaksikan keindahan ini, pengunjung harus melakukan pendakian di tengah malam, menembus kegelapan dan udara dingin. Perjalanan ini tak hanya menguji fisik, tetapi juga memberikan pengalaman spiritual yang mendalam. Di bawah sinaran jutaan bintang, para pendaki akan menyaksikan matahari terbit yang perlahan menyinari lanskap kawah, mengungkapkan keindahan tersembunyi yang tak terlukiskan. Kawah Ijen adalah bukti nyata dari kekuatan geologi yang mampu menciptakan keindahan yang begitu memukau.


Lebih dari Sekadar Kawah: Jelajah Surga Tersembunyi di Kaldera Ijen

Kaldera Ijen menawarkan serangkaian destinasi menakjubkan yang tak kalah memikat.

  • Kali Pahit, Aliran Air Belerang: Dari kawah, aliran air yang mengandung belerang mengalir hingga ke kawasan hilir di Kabupaten Situbondo. Airnya berwarna kehijauan dan mengeluarkan aroma belerang yang khas, menciptakan pemandangan sureal yang kontras dengan lanskap di sekitarnya. Aliran ini merupakan sisa-sisa letusan lava pijar di masa lalu, yang kini menjadi daya tarik unik bagi para fotografer dan penjelajah.
  • Kawah Wurung, Bukit Savana: Dikenal sebagai “kawah tanpa kawah,” Kawah Wurung menawarkan pemandangan bukit-bukit savana yang hijau dan bergelombang, sering disebut sebagai “bukit Teletubbies.” Area ini dulunya merupakan bagian dari gunung berapi purba yang kini terkikis, menyisakan lanskap yang unik dan menakjubkan untuk trekking ringan, berkemah, atau sekadar menikmati udara segar.
  • Pemandian Air Panas Alami: Di kaki Gunung Ijen, terdapat pemandian air panas yang diyakini memiliki kandungan mineral penyembuh. Setelah lelah mendaki, berendam di pemandian ini menjadi pengalaman yang sangat menyegarkan dan terapeutik, memberikan relaksasi bagi tubuh dan pikiran.

Global Geopark: Pengakuan Dunia, Tanggung Jawab Lokal

Predikat Global Geopark bukan hanya soal pariwisata. Ia adalah komitmen untuk mengelola kawasan dengan tiga prinsip utama:

  1. Edukasi: Ijen Geopark berfungsi sebagai pusat pendidikan tentang ilmu kebumian. Pengunjung diajak untuk memahami proses geologis, sejarah vulkanik, hingga kekayaan hayati yang ada di kawasan tersebut.
  2. Konservasi: Pengakuan ini mengharuskan adanya upaya konservasi yang ketat. Seluruh kekayaan alam dan geologis harus dijaga agar tidak rusak oleh aktivitas manusia, memastikan keberlanjutannya untuk generasi mendatang.
  3. Ekonomi Berkelanjutan: Predikat ini membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat lokal. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, bisnis kecil seperti homestay, warung makan, dan pemandu wisata lokal berkembang pesat, menciptakan roda ekonomi yang berputar di tingkat desa.

Dampak positifnya sangat terasa. Dengan tata kelola yang lebih baik, masyarakat lokal menjadi bagian penting dari ekosistem pariwisata. Mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga pelaku utama yang menjaga dan mempromosikan keindahan alam mereka sendiri.

Kawah Ijen telah berevolusi menjadi destinasi yang lengkap. Ia menyuguhkan keindahan blue fire, hamparan bebatuan hitam dari bekas lava, pemandian air panas, hingga bukit savana yang menawan. Semua keindahan ini terintegrasi dalam kawasan Kaldera Ijen yang kini menjadi andalan wisata dunia, membuktikan bahwa konservasi dan ekonomi bisa berjalan beriringan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Sumber: metrotvnews.com

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *