Home / Bisnis / Pasar Kripto Ambruk, Bitcoin dan Altcoin Tertekan: Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Pasar Kripto Ambruk, Bitcoin dan Altcoin Tertekan: Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Pasar Kripto Ambruk, Bitcoin dan Altcoin Tertekan: Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Jakarta – Pasar aset kripto global kembali bergejolak. Dalam beberapa hari terakhir, harga Bitcoin dan aset kripto utama lainnya, seperti Ethereum dan Dogecoin, mengalami tekanan signifikan. Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor ritel, yang bertanya-tanya: apa yang sedang terjadi, dan langkah apa yang harus diambil untuk melindungi aset mereka?

Artikel ini akan mengupas tuntas penyebab ambruknya pasar kripto, menguraikan dinamika unik antara investor besar dan ritel, serta memberikan strategi jitu yang disarankan para ahli untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu.

Analisis Kondisi Pasar: Bitcoin di Bawah USD113 Ribu

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Bitcoin (BTC) merosot lebih dari 1,12% dalam 24 jam terakhir dan 2,27% dalam sepekan, dengan harganya menyentuh level USD113 ribu. Tren pelemahan ini diikuti oleh aset-aset kripto lainnya. Ethereum (ETH) berada di harga USD4.200, sementara aset seperti Cardano (ADA), Solana (SOL), XRP, dan Dogecoin (DOGE) juga terkoreksi tajam.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global anjlok menjadi USD3,8 triliun. Indeks Sentimen Pasar Kripto (Crypto Fear and Greed Index) menunjukkan kondisi netral dengan kecenderungan waspada di level 53, mencerminkan keraguan yang melanda pasar.

Mengapa Pasar Kripto Ambruk?

Ambruksnya pasar kali ini bukan tanpa sebab. Ada beberapa faktor utama yang saling memengaruhi, baik dari sisi eksternal maupun internal pasar kripto itu sendiri.

  • Sentimen Makroekonomi Global: Salah satu pemicu utama adalah ketidakpastian seputar arah kebijakan moneter Amerika Serikat. Pasar global, termasuk kripto, cenderung menahan diri menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell. Sinyal sekecil apa pun terkait suku bunga atau kebijakan ekonomi AS dapat memicu volatilitas tinggi, dan investor memilih untuk bersikap konservatif.
  • Langkah Regulasi Korea Selatan: Regulator keuangan Korea Selatan baru-baru ini memerintahkan bursa kripto lokal untuk menghentikan layanan pinjaman kripto. Kebijakan mendadak ini menambah kecemasan investor, terutama terkait stabilitas pasar regional dan potensi regulasi serupa di negara lain.
  • Pergerakan ‘Whale’ dan Institusi: Dari sisi on-chain, tercatat adanya pergerakan besar dari investor raksasa atau “whale”. Sebanyak 12 ribu BTC dikirim ke bursa, sebuah sinyal kuat dari aksi ambil untung oleh pemegang besar. Pergerakan ini seringkali memicu kepanikan di kalangan investor ritel dan menyebabkan tekanan jual jangka pendek.

Namun, di sisi lain, ada juga kabar baik yang menunjukkan kepercayaan jangka panjang. Data menunjukkan perusahaan publik seperti Metaplanet dan MicroStrategy terus mengakumulasi Bitcoin. Metaplanet menambah 775 BTC senilai sekitar USD93 juta, sementara MicroStrategy membeli tambahan 430 BTC. Aksi akumulasi ini menunjukkan bahwa institusi melihat setiap koreksi harga sebagai kesempatan untuk membeli.

Dinamika Pasar yang Unik: Pertarungan Whale vs. Institusi

Menurut Antony Kusuma, Vice President Indodax, koreksi pasar kali ini adalah respons normal terhadap ketidakpastian global. “Pasar kripto sering kali bergerak lebih cepat dalam merespons sinyal kebijakan makroekonomi dibanding instrumen lain,” jelasnya.

Antony menambahkan bahwa deposit besar dari whale menciptakan volatilitas jangka pendek yang dapat memicu aksi jual dari investor ritel. Namun, akumulasi yang dilakukan oleh institusi besar justru memperkuat fondasi jangka panjang Bitcoin. Ini menciptakan dinamika pasar yang unik: tekanan jual dari trader jangka pendek berhadapan dengan strategi akumulasi jangka panjang dari perusahaan besar.

“Saat ini pasar berada di titik keseimbangan antara aksi ambil untung whale dan strategi akumulasi institusi,” ujar Antony. “Investor perlu berhati-hati dalam jangka pendek, namun tetap melihat adanya struktur penopang yang terbentuk untuk jangka panjang.”

Strategi Jitu untuk Investor Menghadapi Volatilitas

Di tengah ketidakpastian ini, para investor tidak boleh panik. Antony Kusuma memberikan beberapa strategi yang bisa diterapkan:

  1. Fokus pada Jangka Panjang: Bagi investor yang memiliki horizon waktu jangka panjang, kondisi saat ini justru bisa menjadi momentum emas. “Dalam siklus pasar kripto, fase penurunan adalah ruang bagi investor untuk melakukan akumulasi secara bertahap,” kata Antony. Strategi seperti Dollar-Cost Averaging (DCA), yaitu membeli aset secara rutin dalam jumlah yang sama terlepas dari harganya, sangat efektif untuk menghadapi volatilitas tinggi.
  2. Manajemen Risiko yang Disiplin: Volatilitas tinggi menuntut disiplin manajemen risiko yang ketat. Antony mengingatkan pentingnya diversifikasi portofolio, menetapkan target investasi yang jelas, dan menggunakan fitur stop-loss untuk membatasi kerugian. Jangan pernah menginvestasikan dana yang tidak siap untuk hilang.
  3. Memahami Siklus Altcoin: Pelemahan altcoin seperti ETH, ADA, dan SOL saat ini bukanlah pertanda bahwa mereka kehilangan potensi. Ini adalah bagian dari pola rotasi pasar yang normal. Ketika pasar tidak menentu, investor cenderung mengalihkan likuiditas ke aset yang dianggap lebih aman, seperti Bitcoin. Pola ini hanya refleksi dari sikap konservatif sementara dan bukan berarti altcoin tidak akan bangkit kembali.
  4. Memilih Bursa yang Aman: Di tengah kondisi pasar yang penuh tekanan, transparansi dan keamanan bursa menjadi kunci. Pastikan untuk bertransaksi di bursa yang terpercaya dan rutin menjalankan proof of reserve untuk menjamin keamanan aset pengguna.

Masa Depan Pasar Kripto: Inovasi di Tengah Koreksi

Secara historis, setiap fase koreksi di pasar kripto selalu diikuti oleh lahirnya inovasi baru. Volatilitas yang tinggi justru membuka ruang untuk eksperimen dan perkembangan teknologi. “Investor yang mampu melihat peluang di balik volatilitas akan lebih siap menghadapi perubahan siklus berikutnya,” terang Antony.

Kesimpulannya, pasar kripto saat ini memang sedang dalam fase koreksi. Namun, bagi investor yang berpandangan jangka panjang dan disiplin dalam manajemen risiko, kondisi ini bisa menjadi kesempatan alih-alih bencana. Jangan biarkan kepanikan menguasai, melainkan jadikan ini momen untuk belajar dan menyusun strategi yang lebih matang.

Sumber: metrotvnews.com

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *